Senin, 29 Desember 2014

Psikologi Kepribadian

 

Articles - Kesehatan Mental

Written by Julianto Simanjuntak   









Bonnie adalah anak seorang Ayah yang keras dan kasar. Saat remaja Bonnie berulang kali melarikan dari rumah untuk menghindari kekejaman ayahnya yang suka memukul anak-anaknya. Bahkan Bonnie pernah mencoba bunuh diri dengan Silet dengan tujuan supaya dia bisa lari dari siksaan ayahnya. Karena gagal bunuh diri, maka dia pun memberanikan diri kabur dari rumah dan tinggal di rumah konselornya. Hal yang melukai Boonie adalah sering kali sang Ayah menyiksa anak-anaknya dengan menggunakan nama Tuhan.
Limabelas tahun diperlukan Bonnie untuk mendapatkan kembali pemulihannya. Bonnie akhirnya dibantu lewat proses konseling. Untuk memulihkan trauma masa lalunya, Bonnie dan konselornya melakukan beberapa hal.
Pertama, Bonnie menyadari bahwa jiwanya haus dan lapar akan cinta dan kasih sayang. Konselornya menolong Bonnie membuat daftar heart-warmer (orang-orang yang menghangatkan hatinya). Dalam daftarnya ada beberapa guru di sekolahnya, teman-teman, seorang pelatih, atasan yang baik hati.
Kedua, kemudian Bonnie memilih satu keluarga angkat yang dapat memberinya kehangatan dan kasih sayang. Dia memilih geografi atau tempat tinggal yang baik buat dirinya. Dia pindah ke kota kecil dan menemukan pekerjaan yang sangat disukainya, atasan yang memperhatikan dan menolongnya.
Ketiga, sangat hati-hati mencari suami, dia sangat seleksi sahabat yang menyukainya. Akhrnya ia menikah dengan Trevor. Pernikahannya dengan Trevor memper-baharui hidup Bonnie. Kasih sayang Trevor yang bisa diandalkan terbukti menjadi obat manjur bagi semua peng-aniayaan di masa kecil yang mengerdilkan semangatnya. Pernikahan yang baik terbukti merupakan obat manjur bagi pe-mulihan masa lalu kita. Bonnie juga menemukan kasih yang berlimpah-limpah dari keempat anaknya. Bagi mereka, Bonnie adalah matahari yang menghangatkan dunia karena terus memberikan semangat, perhatian, bimbingan dan sukacita untuk hidup. Hati anak-anaknya bersukacita menikmati bagaimana ibunya membesarkan mereka.




TEORI ALBERT ELLIS



Teori Ellis mengenai Rational Emotive Behavior Therapy (REBT) adalah psikoterapi berorientasi dan focus untuk mengajarkan individu untuk mengidentifikasi, menghadapi tantangan, dan mengganti pola pikir serta keyakinan dengan pikiran yang sehat. Ada 5 pilar yang membangun tingkah laku individu, kerangka pilar ini yang kemudian dikenal dengan teori ABCDE, yaitu:

   Antecedent event (A)
      Antecedent event (A) yaitu segenap peristiwa luar yang dialami individu. Peristiwa pendahulu yang berupa fakta, kejadian, tingkah laku atau sikap orang lain. Perceraian suatu keluarga, kelulusan bagi siswa dan seleksi masuk bagi calon karyawan merupakan antecedent event bagi seseorang.
   Belief (B)
      Belif (B) yaitu keyakinan, pandangan, nilai atau verbalisasi diri individu terhadap suatu peristiwa. Keyakinan seseorang ada dua macam, yaitu keyakinan yang rasional (rational belif atau rB) dan keyakinan yang tidak rasional (irasional belif atau iB). Keyakinan yang rasional merupakan cara berfikir atau sistem keyakinan yang tepat, masuk akal dan bijaksana. Sedangkan keyakinan yang tidak rasional merupakan keyakinan yang sistem berfikir seseorang yang salah, tidak masuk akal dan emosional.
   Emotional consequence (C)
      Emotional consequence (C) merupakan konsekuensi emosional sebagai akibat atau reaksi individu dalam membentuk perasaan senang atau hambatan emosi dalam hubungannya dengan antecedent event (A). Konsekuensi emosional ini bukan akibat langsung dari A tetapi disebabkan oleh beberapa variable antara lain dalam bentuk keyakinan (B) baik yang rB maupun yang iB.
·    Dispute, merupakan keyakinan irasioanal yang harus dilawan oleh seorang terapis agar kliennya dapat menikmati dampaknya.
·  Effects, psikologis positif dari keyakinan yang rasional.



Analisis Kasus Berdasarkan Teori Albert Ellis


Menurut teori Albert Ellis Cognitive yang salah akan menghasilkan behavior yang salah pula, oleh karena itu Ellis mencetuskan terapinya untuk membantu kliennya yang disebut REBT. Dari kasus diatas kita dapat melihat :

  • Activating Experiences : Bonnie berulang kali melarikan dari rumah untuk menghindari kekejaman ayahnya yang suka memukulnya.
  • Beliefs : Bonnie pernah mencoba bunuh diri dengan Silet dengan tujuan supaya dia bisa lari dari siksaan ayahnya yang sering menyiksanya.
  •  Irrasional belief : Karena gagal bunuh diri, maka bonnie pun memberanikan diri kabur dari rumah dan tinggal di rumah konselornya.
  • Consequence : Lima belas tahun diperlukan Bonnie untuk mendapatkan kembali pemulihannya. Bonnie akhirnya dibantu lewat proses konseling.
  • Dispute : Untuk memulihkan trauma masa lalunya, Bonnie dan konselornya melakukan beberapa hal, agar psikologis bonnie bias kembali dengan semula. Konselor menyadari bahwa jiwanya haus dan lapar akan cinta dan kasih sayang. Konselornya menolong Bonnie membuat daftar heart-warmer (orang-orang yang menghangatkan hatinya), kemudian Bonnie disuruh memilih keluarga angkatnya dan dia memilih satu keluarga angkat yang dapat memberinya kehangatan dan kasih sayang.
  • Effect psikologis positif : Pernikahan yang baik terbukti merupakan obat manjur bagi pe-mulihan masa lalunya. Bonnie juga menemukan kasih yang berlimpah-limpah dari keempat anaknya dan juga suaminya. Bagi mereka, Bonnie adalah matahari yang menghangatkan dunia karena terus memberikan semangat, perhatian, bimbingan dan sukacita untuk hidup.
sumber artikel : http://juliantosimanjuntak.com/index.php?option=com_content&view=article&id=191:kiat-memulihkan-trauma-masa-lalu&catid=43:kesehatan-mental&Itemid=72