Pedagogi memiliki konsep belajar yang "teacher
centered" dimana gurulah yang menjadi sumber informasi yang ada,
gurulah yang bertugas memasukkan informasi itu kedalam pikiran siswa dan siswa
bersifat pasif. Sedangkan andragogi memiliki konsep
belajar "learner centered" dimana siswa yang lebih aktif
mencari informasi dan saling berbagi ilmu dengan siswa lainnya, dan guru hanya
bertugas sebagai fasilitator. Andragogi juga tidak terbatas pada ruang lingkup
formal seperti sekolah, universitas atau kursunamun juga bisa pada kejadian
sehari-hari. Pedagogi sendiri sistem pembelajaran yang memerlukan bantuan orang lain
seperti guru atau pun orang tua. Disini saya akan memberikan contoh pedagogi
saat saya TK dan SD, pada saat itu semua tersa sulit bagi saya. Pada saat TK
saya belum bisa membaca, menulis. Pada saat itu saya belum mengenal bagaimana
cara menulis dan membaca dan kemudia guru TK saya mengajarkan bagaimana cara
membaca dan menulis baik dan benar. Sangat menyenangkan belajar ketika TK
karena sistem pembelajarannya bermain sambil belajar. Sewaktu TK guru
mengenalkan angka, huruf sambil bernyanyi dan itu sangat mudah diingat bagi
saya. Ketika SD saya mulai diajarkan berhitung dengan bantuan guru saya dan
guru SD saya. Padas saat SD sistem pembelajaran tidak sama seperti pada saat TK
tidak ada lagi bermain ataupun bernyayi, seua terasa lebih serius. Saya
memaximal kan usaha saya untuk berhitung dan membaca dengan baik pada saat SD
agar tidak tertinggal dengan yang lain. Guru selalu memberikan tugas saat
sekolah telah selesai. Orang tua saya juga berperan besar pada saat saya
melewati masa ini mereka membantu saya mengerjarkan tugas-tugas saya dirumah.
Setiap hari guru selalu mengingatkan akan tugas yang selalu dia berikan agar
dikerjakan dengan benar dan itu sudah kewajiban kami. Kemudian saya masuk ke
tahap SMP di masa ini guru sudah memberikan saya tugas kliping mengumpulkan
guntingan-guntingan koran kemudian di tempelin di kertas hvs, biasanya sih itu
tugas yang berbentuk sejarah atau informasi terkini. Awalnya saya juga
mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas itu dan saya bertanya kepada mama
atau kakak saya agar memberikan bantuan dan mereka membantu saya. Sewaktu SMA saya sudah diajarkan bagaimana persentasi dengan kelompok meskipun
sewaktu SMA dulu belajar dengan presentasi sangat tidak efektif dan
membosankan, biasanya teman-teman yang lain juga akan mengantuk sewaktu
presentasi. Sewaktu SD, SMP, SMA guru berorientasi penuh, mengatur kelas,
memberikan materi, mengatur tugas, dll. Guru saya dulu juga biasanya berusaha
agar murid fokus ke dia. Guru juga sering memeriksa catatan dan pemahaman murid
sewaktu belajar, jika catatannya tidak jelas biasanya akan dihukum. Saat SD
juga contoh yang diberikan merupakan imajinasi dan yang dibuat-buat, tetapi
masuk ke perkuliahan contoh yang diberikan merupakan masalah nyata dan fakta di
tengah-tengah masyarakat, mungkin terjadi pada diri sendiri. pada masa kuliah
dosen memberikan materi kepada kita dan menganggap kalau kita sudah mengerti
dan memahami materi tersebut tanpa harus dituntun dan dibantu. Sistem
pembelajaran ini sangat berbeda sekali dengan sistem pembelajaran saat SD, SMP,
SMA dimana guru berperan dalam sistem pembelajaran kita. Awalnya saya mengalami
kesulitan dengan deadline yang di berikan dosen kepada saya. Namun, saya
bertanya kepada senior dan juga teman kampus saya karena di perkuliahan ini
mahasiswa agar aktif dan pembelajaran mencari refrensi jugak tidak hanya dengan
satu buku tetapi bias dengan buku lain atau internet. Dua pembelajaran ini bisa
diterapkan dengan baik jika sudah memenuhi kriteria umur kronologis dan
pemikiran orang masing-masing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar